Blogger news

You are reading eza's blog

Pulau Komodo : Berkaca pada "kegagalan" Candi Borobudur

Tanpa sengaja, trip ke Ujung Kulon kemarin memperkenalkan gue pada Weni. sarjana dibidang arsitektur yang sekarang sedang bekerja (semacam) rekonstruksi Candi Borobudur,terutama dari segi Landscape. Dari Beliau-lah gue tahu, kalau Label World Heritage Candi borobudur terancam dicabut karena peran sebagai warisan arkeologi tidak dikelola dengan baik. Borobudur, yang merupakan warisan arkeologi, dibiarkan begitu saja dirampas, diporak porandakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Gue pernah lihat berita tentang pencurian patung-patung Budha yang terjadi Di Candi buatan dinasti Syailendra itu tidak dapat diatasi, sehingga kini banyak patung budha tak berkepala. Pelestarian yang jauh dari semestinya sebagai world heritage.
Ancaman pencabutan status Borobudur sebagai World heritage berlanjut ke hilangnya Candi Borobudur dari daftar 7 keajaiban dunia.
Tidak masuk dalam 7 keajaibana dunia merupakan indikator bahwa Borobudur tidak lagi populer sebagai tempat wisata, karena 7 keajaiban dunia di rilis berdasarkan voting di berbagai belahan dunia.
Baru ngeh kalau Borobudur tidak lagi populer baru membuat pemerintah dan stake holder setempat kelimpungan, mencoba memperbaiki dan membenahi Candi Borobudur, dan mengupayakan pengembalian jati diri Borobudur sebagai warisan arkeologi.
Saat ini tengah dilakukan voting untuk penentuan 7 keajaiban dunia yang akan diumumkan ditahn 2011, walaupun untuk diumumkan ditahun 2011, namun voing sudah dilakukan dari skarang. Tak ayal, masyarakat indonesia terutama kaum muda yang sudah melek internet mencoba mempromosikan, memberitahukan dan mensosialisasikan untuk mem-vote pulau komodo sebagai satu-satunya calon dari Indonesia agar bisa bertengger di 7 keajaban dunia. Bahkan sebuah grup di Facebook dibuat khusus untuk mensosialisasikan acara ini untuk memenangkan pulau Komodo sebagai 7 keajaiban dunia, tidak tanggung-tanggung anggota grup ini mencapai 1 juta lebih, menunjukkan semangat bangsa indonesia untuk mempopulerkan kekayaan alamnya.
Sedang semangat-semangatnya mem-vote pulau komodo, datanglah berita-berita tidak sedap. Isu pemindahan komodo ke pulau bali yang katanya untuk pemurnian genetik, hingga isu akan dibukanya pertambangan di pulau ini sangat mengganggu. tidak terbayangkan jika benar pertambangan akan dibuka dipulau ini. Sama seperti jati diri Borobudur yang rusak sebagai warisan arkeologi, Pulau Komodo pun siap kehilangan label sebagai habitat binatang komodo.
Jika sudah ada pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya, jika kita pernah salah, haruskah kita mengulanginya??.
Kasus Borobudur semoga dapat membuat kita bercermin bahwa kita kerap tidak adil terhadap warisa budaya dan alam kita. Semoga dari Borobudur kita dapat berkaca pada kegagalan sebelumnya untuk kemudian tidak diulangi kembali.



Posting Lebih Baru Posting Lama