Blogger news

You are reading eza's blog

BROMO (1) : 17 Jam di Matar Maja

Dari dulu sudah sering aku dengar tentang tempat wisata yang namanya Bromo, Tapi baru "Ngeh" kalau Bromo itu indah banget justru dari Asty dan Mas Bambang saat aku nge-host di rumah mereka ketika traveling ke Jogja beberapa tahun yang lalu. Mereka yang menunjukkan foto-foto keren tentang bromo, dan dari mereka pula aku tahu kalau turis mancanegara pun banyak yang mengunjungi Gunung Bromo. Sejak saat itu, Bromo jadi target travelingku berikutnya.

Rupanya butuh dua tahun sejak traveling ke Yogya hingga akhirnya Bromo bisa aku datangi. Sekitar bulan Juli rencana ke Bromo sudah muncul di forum backpacker indonesia untuk rencana perjalanan di bulan Oktober 2011. Setelah melalui proses seleksi alam terkumpullah 60 orang backpacker yang siap mendatangi bromo dengan Backpacker Budget tentu saja.


Dengan biaya sekitar 300 ribu rupiah untuk perjalanan pulang pergi 4 hari 3 malam ke daerah Jawa Timur, tentu kami tidak bisa berharap fasilitas lebih. Kereta ekonomi Matar Maja Jurusan Pasar Senen - Malang menjadi sarana transportasi pilihan jika ingin mempertahankan budget backapacker kami. Itu artinya 17 jam sekali jalan di kereta api kelas ekonomi yang penuh sesak  berjubel dan mungkin sedikit tidak manusiawi.

Tetapi rupanya kami harus berterimakasih pada PT Kereta Api yang sudah mengeluarkan kebijakan baru, bahwa seluruh kereta jarak jauh termasuk kelas ekonomi hanya akan ada tiket duduk 100 % yang artinya jika kapasitas tempat duduk sudah penuh, karcis tidak akan di jual lagi, meskipun pedagang masih bisa seliweran dengan bebas di gerbong kereta. Thanks God. Dan bayangan kereta bejubel, penuh sesak dan tidak manusiawi hilang sudah, terutama karena 1/2 gerbong kereta berisi pasukan backpacker indonesia yang cinta bersih, dan taat pada aturan tidak merokok di area publik. 17 jam perjalanan gerbong kami masih lumayan bersih dan bebas asap rokok.

Berhubung kelas ekonomi, maka kereta kami berhenti di begitu banyak stasiun namun di beberapa stasiun seperti Stasiun cirebon dan Semarang, kereta berhenti cukup lama sehingga bisa digunakan untuk sekedar meluruskan badan di luar kereta atau buang air (karena dua toilet di 2 stasiun tersebut cukup bersih lho). Menyewa bantal seharga 4000 rupiah dari petugas kereta cukup membantu, terutama setelah begitu lama aku duduk di kereta yang membuat pantat lumayan menipis.

17 jam... Perjalanan 17 jam. Maka acara narsis segera dimulai untuk menghilangkan bosan, keluarkan kamera, pasang gaya, jepret sekali, dua kali, ganti gaya lagi, jepret lagi... gaduh... untung tidak ada yang merasa keberatan dengan aktivitas abnormal kami, maka kami bergaya lagi sampai bosan.


 Lelah bergaya, acara dilanjutkan dengan ngobrol dengan teman sebangku. beberapa orang memilih main kartu, volume suara tetap belum mnegecil. Sekali lagi aku bersyukur karena  tidak ada anak kecil di gerbong kami. Rombongan 60 orang dalam satu gerbong... ffhhuiihh... Rame...!!! .

Jika bosan kita bisa datangi kereta makan untuk sekedar minum teh hangat (walaupun petugas kereta rajin mendatangi penumpang untuk sekedar menawarkan kopi panas, teh atau nasi goreng), tetapi yang aku amati, kereta makan ini hanya tidak lebih dari setengah gerbong kereta dan banyak bapak-bapak yang sedang menikmati kopi panas ditemani kepulan asa rokok. Di kereta makan ini, aku bertemu dengan rombongan kecil backpacker yang akan mengunjungi Pulau Sempu, dan rupanya Rombongan 60 orang backpacker yang akan ke Bromo sudah cukup terkenal, terbukti Si Backpacker yang aku temui sudah tahu rombongan kami bahkan sempat mencari tahu di gerbong mana kami berada.

Tidak terasa sudah 8 jam perjalan kami. hari mulai malam, mulai terasa sunyi. Mengingat padatnya acar kami esok hari, kami mulai bersiap istirahat, suara gaduh sudah hilang, yang bermain kartu sudah  tidak bersuara, kami mulai menutupi wajah dengan kain sekedar mengurangi intensitas cahaya lampu kereta yang walau malam tetap menyala dengan terang. dan kemudian rrr...rrr... tidur!... tidur...!!!

Tepat pukul 6.30 pagi kereta Api Matar Maja Tiba di Stasiun Malang. Sekali lagi kami berterima kasih pada PT KAI, kereta kami berangkat tepat pukul 14.00 dan tiba pukul 06.30 esok harinya... teng... sesuai jadwal. Bahkan rekan Backpacker Malang menginformasikan bahwa sudah sebulan ini kereta selalu datang on time. Di stasiun Malang, kami merapikan diri seadanya dan bersiap untuk petualangan seru kami di Bromo-Jawa Timur.

Posting Lebih Baru Posting Lama