Blogger news

You are reading eza's blog

Terpapar Covid-19

                            

 Hari ke-10 Isolasi mandiri

WA dari RS PMI menginformasikan PCR saya masih positif… shock… stress.. 

Energy langsung habis… harapan tinggi, kenyataan beda lagi… 

Hari ini tidak minum vitamin atau obat apapun… jantung berdebar-debar… akhirnya seharian Cuma rebahan.  

Setelah 10 hari tidak menangis dan sok tegar, akhirnya nangis juga… nangis sejadi-jadinya.

Jam 8 malam baru bisa bangun dari tempat tidur… 

Coba evaluasi, apa yang salah…

-Vitamin D saya sepertinya kurag tinggi dosisinya... 

-kayaknya kebanyakan nonton Avenger dan turunannya… terlalu seru kayanya… harusnya nonton yang unyu-unyu macam High School Musical… 

-Terlalu serius nonton Badminton Thailand Open…dari tanggal 11 banyak match yang bikin senam jantung, apalagi match Leo / Daniel tadi… bikin stress ha…ha…

-Kata teman yang survivor covid, coba kerjakan hobi, biar happy… hmm… saya sudah lama tidak punya hobby sejak punya anak tampaknya… ketika harus isolasi begini, bingung mau ngapain 

Setelah berjuang memulihkan akun blogger... mulai ketik 1-2 huruf, alhamdulillah bisa nge-blog lagi, setelah sekian purnama nggak pernah ngurus blog. 

Mungkin besok harus coba posting blog lagi... nostalgia masa lalu... waktu masih young, free and single... waktu pikiran cuma seputar traveling, blogging, rading and sleeping oopss..😜

Sejujurnya, semenjak punya anak, i totally transform to diffrent person. Boro-boro travelling, reading aja udah bagus bisa baca 1 halaman, umumnya, kegiatan reading saya akan berakhir karena anak, atau karena mata sudah tidak sanggup membaca lebih banyak lagi. Blogging apalagi... semenjak ayah jatuh sakit dulu, semangat blogging sudah luntur, sempet mencoba posting lagi beberapa kali, tetapi akhirnya Kebijakan no cellphone di rumah membuat aktivitas blogging benar-benar mati suri.

Tapi isolasi mandiri ini mungkin bisa jadi kesempatan buat menulis lagi. Tidak ada yang mengganggu..

setidaknya stress ini ada penyalurannya, supaya tidak mengendap di hati yang konon katanya bikin ceu copid ini betah di tubuh kita.

 

 

 

 

Surabaya

Acara keliling Surabaya ini hanya dalam rangka menunggu jadwal kereta yang baru berangkat jam 8 Malam. So... daripada harus stay di wisma dan bayar, lebih baik keliling Surabaya.

Stasiun Pasar Turi
House Of Sampoerna...

Baca selengkapnya »

Tanjung Papuma - Jember

Kawasan wisata yang ramah terhadap traveler berkantong pas-pasan menurutku. Bagaimana tidak... warung-warung di kawasan pantai papuma tidak keberatan lapaknya ditiduri para backpacker dan gratis...Meskipun begitu tersedia area camping dan home stay untuk yang ingin privasi lebih.
Sunrise @Tanjung Papuma

Even a tree Enjoy the Sunrise

Baca selengkapnya »

Teluk Hijau-Banyuwangi

Butuh usaha besar unutk sesuatu yang besar... Pepatah yang pas untuk menggambarkan rute menuju Teluk Hijau, ditambah trekkingnya yang lumayan maknyusss... tetapi setelahnya dijamin tidak akan menyesal telah bersusah payah menuju Teluk Hijau karena pemandangannya luar biasa...

Siluet

Camping di Teluk Hijau

Baca selengkapnya »

Bromo

Sebuah foto dengan latar belakang Bromo muncul di beranda facebook malam ini, seorang peserta trip mengupload untuk mengenang trip dengan jumlah peserta yang bengkak itu. Aku tertawa cekikan sendiri mengenang perjalanan ke Bromo pertengahan Oktober tahun lalu (tepat 2 minggu sebelum ayah sakit hik..hik...)

Dengan peserta 60 orang yang harus di urus, aku salut sama ketuplak trip ini, uni Silfia ini meng-arrange trip langsung dari padang (aku langsung yakin kalau orang ini niat betul ke Bromo). Dengan bantuan dari peserta lainnya jadilah sekitar 60 orang berangkat ke Malang dengan kereta ekonomi Matar Maja, yang kemudian perjalanan dilanjutkan dengan mobil elf sewaan untuk sampai ke BROMO.

Perjalanan ini dimulai dari pengumuman di http://backpackerindonesia.com untuk trip ke Bromo, gak perlu waktu lama, peserta langsung melebihi kuota. singkat cerita, pertengahan oktober itu menjadi hari yang seru bagi 60 orang yang gak sabar menyaksikan Bromo.




Air terjun Madakaripura

Baca selengkapnya »

Pemeran Pengganti


29 Oktober 2011, hari yang tidak pernah aku lupakan dalam hidupku. Ketika sore yang harusnya indah itu, menjadi sore terburuk dalam hidup. Ade memberitahuku, Ayah jatuh, dan harus  dirawat di ICU,  stroke telah membuat Ayah tidak sadarkan diri. Setelah satu minggu, alih-alih membaik, Ayah malah membutuhkan ventilator untuk membantu kerja paru-parunya. Kami hanya bisa melihat Ayah dibalik jendela ruang ICU rumah sakit di bilangan bogor setelah perawat membuka tirai ruang ICU pada jam besuk. Ayah Somnolen, membuat aku bertanya-tanya apakah Ayah mendengar suara kami ketika kami memanggilnya, atau tahu  kami berada di dekatnya begitu kami genggam tangannya.

Semakin lama Ayah di ICU semakin bercabang pikiran kami, bukan hanya memikirkan kesembuhan ayah, tetapi juga memikirkan tagihan rumah sakit yang nilainya sudah sampai puluhan juta.  Askes hanya mampu menjamin biaya perawatan ayah 30%, sisanya kami harus bayar sendiri. Aku sedih, bingung atau bisa dibilang sedikit frustasi. Hingga akhirnya aku bertemu bapak tua ini.

Baca selengkapnya »

MANCING

Sabtu pagi, dua puluh orang yang sedang butuh hiburan meluncur ke bilangan Sentul untuk menjauh dari ibukota sebentar saja. Area pemancingan adalah tempat yang akan dituju. Begitu sampai,  Alat pancing dan sejumlah umpan segera dikeluarkan, mereka yang sudah masuk golongan ahli memancing langsung mencari tempat duduk untuk melesatkan umpan di kail mereka, sedangkan mereka yang baru pertama kali mengenal dunia pancing hanya duduk memperhatikan para senior beraksi. Para junior baru beraksi setelah umpan salah satu rekan bergerak tanda ada ikan yang terjerat umpan. Mereka membantu melepaskan ikan dari kait pancing, dan memasukkan ikan ke dalam bubuh. Aktivitas baru berhenti setelah makan siang kami datang, dan acara berlanjut setelah segala jenis santapan habis dilahap.

Baca selengkapnya »

BROMO (1) : 17 Jam di Matar Maja

Dari dulu sudah sering aku dengar tentang tempat wisata yang namanya Bromo, Tapi baru "Ngeh" kalau Bromo itu indah banget justru dari Asty dan Mas Bambang saat aku nge-host di rumah mereka ketika traveling ke Jogja beberapa tahun yang lalu. Mereka yang menunjukkan foto-foto keren tentang bromo, dan dari mereka pula aku tahu kalau turis mancanegara pun banyak yang mengunjungi Gunung Bromo. Sejak saat itu, Bromo jadi target travelingku berikutnya.

Rupanya butuh dua tahun sejak traveling ke Yogya hingga akhirnya Bromo bisa aku datangi. Sekitar bulan Juli rencana ke Bromo sudah muncul di forum backpacker indonesia untuk rencana perjalanan di bulan Oktober 2011. Setelah melalui proses seleksi alam terkumpullah 60 orang backpacker yang siap mendatangi bromo dengan Backpacker Budget tentu saja.


Dengan biaya sekitar 300 ribu rupiah untuk perjalanan pulang pergi 4 hari 3 malam ke daerah Jawa Timur, tentu kami tidak bisa berharap fasilitas lebih. Kereta ekonomi Matar Maja Jurusan Pasar Senen - Malang menjadi sarana transportasi pilihan jika ingin mempertahankan budget backapacker kami. Itu artinya 17 jam sekali jalan di kereta api kelas ekonomi yang penuh sesak  berjubel dan mungkin sedikit tidak manusiawi.

Tetapi rupanya kami harus berterimakasih pada PT Kereta Api yang sudah mengeluarkan kebijakan baru, bahwa seluruh kereta jarak jauh termasuk kelas ekonomi hanya akan ada tiket duduk 100 % yang artinya jika kapasitas tempat duduk sudah penuh, karcis tidak akan di jual lagi, meskipun pedagang masih bisa seliweran dengan bebas di gerbong kereta. Thanks God. Dan bayangan kereta bejubel, penuh sesak dan tidak manusiawi hilang sudah, terutama karena 1/2 gerbong kereta berisi pasukan backpacker indonesia yang cinta bersih, dan taat pada aturan tidak merokok di area publik. 17 jam perjalanan gerbong kami masih lumayan bersih dan bebas asap rokok.

Baca selengkapnya »

Arung Jeram Bersama Arus Liar

Terasa jadi orang beruntung banget, karena ketika lagi cekak-cekaknya, kantor punya kebijakan ngadain social gathering untuk meningkatkan kekompakan dan kerjasama sekalian bos baru mau PDKT sama kita.
Tadinya kita punya beberapa pilihan bentuk social gathering.

1. Makan-makan di rumah makan sekitar UI, tetapi nggak jadi karena kayanya kurang seru secara kita sudah tiap hari makan.
2. Ke Dufan, ya ampun ngebayanginnya saja sudah bikin males. ngantrinya itu loh...
3. Rafting di Sungai Citarik Sukabumi, walahhh ini baru OK punya. Setuju komandan... berangkat...!!

Baca selengkapnya »

Serunya Jadi Wartawan "Perang"

Jadi wartawan perang...?? Karena terlalu ingin tahu gimana rasanya jadi wartawan perang, jadilah saya nekat maju ke medan perang demi mengabadikan momen yang tidak biasa itu.. Bermodal kamera digital biasa, dan google untuk antisipasi kalau-kalau kena peluru nyasar, jadilah saya wartawan perang... Wartawan Perang Paint Ball.

Baca selengkapnya »

Mengenang kembali...

Membaca beberapa postingan asty tentang merapi, membawa aku kembali pada pengalaman traveling ke yogya akhir tahun lalu. Akhir tahun lalu, Yogya sangat ceria, sesekali turun hujan untuk menyejukkan hari yang bagi traveler seperti aku lumayan panas. Aku ingat betapa macetnya malioboro saat itu karena begitu banyaknya siswa dari luar yogya melakukan study tour ke sana. Aku ingat semua tempat yang aku kunjungi di Yogya, di mulai dari jalan-jalan di Yogya yang penuh dengan karya seni,   kawasan sekitar keraton Yogya, kemudian mampir ke Kota Gede untuk melihat pengrajin perak beraksi, melihat Candi prambanan yang cantik,  menyusuri kawasan kasongan yang dipenuhi kerajinan tradisional seperti gerabah, hingga Candi Borobudur yang luar biasa itu. Saking Semangatnya ke Borobudur, sekitar pukul 7 atau 8 pagi aku sudah berada di puncak Borobudur bersama beberapa orang lainnya yang juga sama semangatnya denganku. Ketika hari mulai terik, aku mulai keluar dari kompleks Borobudur sementara orang-orang yang baru datang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Saat itu Borobudur semarak,  penjual pernak-pernik bersemangat, dan alam bersahabat.

Baca selengkapnya »

FLASHPACKER : SENI TRAVELING ABAD 21

Sebagai seorang pekerja yang hobi jalan-jalan, sering kali masalah waktu menjadi kendala bagi keinginan untuk traveling. Bayangkan jika kita adalah tenaga kerja reguler  dengan jadwal kerja tetap senin sampai jumat dan jatah cuti cuma 12 hari per tahun bahkan kadang masih dipotong untuk cuti bersama, sehingga kita benar-benar cuma punya waktu sedikit untuk merealisasikan rencana traveling kita. Beberapa dari kita memang punya ekstra jalan keluar dengan menambah jatah cuti dengan konsekuensi potong gaji, atau kadang mendoktrin diri sendiri dengan istilah "Kerja belakangan yang penting jalan-jalan", dan berakibat keluarnya surat peringatan 1-3, tetapi bagi mereka yang bekerja demi hajat hidup orang banyak, mereka yang belum punya plan B untuk antisipasi jika di depak dari kerjaan karena terlalu sering mengajukan cuti, maka doktrin "kerja belakangan yang penting jalan-jalan" dan ekstra cuti tidak berlaku.

Baca selengkapnya »

Father

No matter what, he's always besides us...









ALIVE

Alive, 16 Orang - 72 Hari di Neraka SaljuAlive, 16 Orang - 72 Hari di Neraka Salju by Piers Paul Read
My rating: 4 of 5 stars

Alive, Menceritakan pengalaman enam belas orang yang selamat dari kecelakaan pesawat di pegunungan Andes yang sejauh mata memandang hanya terdapat salju, salju dan salju. Tidak ada tanaman yang tumbuh atau binatang yang dapat diburu untuk bertahan hidup.

Oktober 1972, Pesawat angakatan udara Uruguay terbang membawa tim Pemain Rugbi, sehingga hampir seluruh penumpang pesawat itu saling kenal satu sama lain, mengalami kecelakaan di pegunungan Andes. Mereka yang selamat memanfaatkan sisa-sisa makanan dalam badan pesawat untuk bertahan hidup. Ketika makanan mereka habis sedangkan bantuan belum kunjung tiba, mereka diharuskan untuk mengambil keputusan tersulit yang mungkin harus mereka hadapi seumur hidup mereka, yaitu memakan daging penumpang yang telah meninggal dunia, yang tidak lain merupakan teman mereka sendiri.

Baca selengkapnya »

UNLIMITED tetapi LIMITED

Senangnya bukan main ketika modem pesananku datang. Mengingat empat bulan aku bolos nge-blog karena lenyapnya akses internet di rumah. Setelah beberapa kali gagal dalam menginstall modem dengan kartu GSM, akhirnya aku berhasil masuk ke dunia maya dengan menggunakan salah satu jasa operator berbekal paket unlimited.

Unlimited. Begitu katanya!. Tetapi kemudian kudapati bahwa paket yang ku beli unlimited tetapi dibatasi quota dengan kapasitas tertentu yang artinya setelah melebihi batas kuota yang ada maka speed internet menurun drastis, yang dapat membuat kesal, hilangnya kesabaran yang berujung pada di non aktifkannya modem baru yang umurnya baru beberapa hari itu. Aku tidak mengerti mengapa paket internet dengan batas atau kuota sedemikian rupa perlu sekali diberi istiliah unlimited.

Unlimited, aaihh... ku rasa penyelenggara broadband internet perlu diberi tahu lagi apa arti unlimited dalam bahasa Indonesia.

Postingan Lama