WHY DO I CALL IT "KELILING DUNIA"???
Belasan tahun lalu, di rumah sepupuku, aku menemukan buku yang kelak menjadi sumber informasi pertama mengenai The Amazing Places yang berserakan di muka bumi. Aku ingat betul buku itu, karena buku itu diiklankan oleh salah satu penyanyi cilik favoritku waktu kecil, yaitu si Boneka Susan dan kak Ria Enes, judulnya tidak lain tidak bukan adalah Mengapa Begini Mengapa Begitu versi Tempat Terkenal Di Dunia.
Buku inilah yang pantas bertanggung jawab atas keinginanku untuk berkeliling dunia hingga sekarang.
Keinginan tidak relevan dengan kenyataan ini, sebenarnya tidak langsung timbul setelah membaca buku tersebut, faktor usia juga karena waktu itu aku masih di usia 7 atau delapan tahunan, membuatku tidak terpikir bisa melancong ke tempat-tempat terkenal tersebut, karena sepertinya tempat tersebut menmyerupai negeri yang asing atau "Some place in some where". Maka kala itu, membacanya cukup memberikan kepuasan untukku.
Aku yang hidup tidak berkelebihan, membuatku harus berhati-hati meminta sesuatu pada orang tuaku, sampai keinginan memiliki jaket bertopi waktu kecil ku pendam hingga akhirnya di tahun 2003, tepat awal bulan September, aku mengumbar obsesi akan jaket bertopi ini habis-habisan. Pulang kerja terima gaji pertama yang cuma 400 ribu rupiah, aku langsung meluncur ke pusat perbelanjaan, mencari benda bernama jaket bertopi itu.
Inilah awal munculnya kembali obsesi melihat tempat terkenal di dunia, yup... perihal cita-cita memiliki jaket bertopi ini begitu memberikan pelajaran berharga. Bahwa segala sesuatunya mungkin belum bisa kita dapat sekarang, tetapi waktu terus berjalan, menghimpun kekuatan kita untuk mendapatkan apa yang kita cita-citakan. Membuatku berpikir mungkin saat ini aku belum bisa keliling dunia, but who's know???
Obsesi semakin menjadi-jadi ketika di tahun 2004 aku bekerja di kawasan Pluit, Kalian boleh bilang aku bodoh, tetapi kenyataanya aku terkejut ketika baru mengetahui bahwa Pelabuhan Sunda Kelapa ternyata terletak di kawasan Jakarta Kota, karena sebelumnya ku pikir Sunda Kelapa jauh di seberang pulau. Kejadian Sunda Kelapa ini juga memberikan pelajaran berharga, betapa ternyata segala sesuatunya tergantung apa yang ada di pikiran kita, dan apa yang ada di pikiran kita tergantung pada seberapa besar ilmu pengetahuan kita. Begitu juga dengan keliling dunia, aku hanya belum paham bagaimana carnya? aku hanya belum mendapat ilmunya.
Kemudian segalanya mulai sebatas cita-cita, entah kapan dan bagaimana mewujudkannya aku belum tahu.
Malam, ketika menonton Metro TV, saat itu tengah tayang "Kick Andy" dengan episode Laskar Pelangi. Aku tidak ingin membahas buku ini, yang jelas dari tetralogi Laskar Pelangi inilah khususnya di buku Edensor, aku mulai mengenal istilah Backpacker. Istilah bagi orang yang bepergian hanya membawa ransel dengan modal tipis.
Perasaan bahwa semua mimpi ini mungkin, sudah tidak terbendung lagi, ketika aku memiliki Buku Enam Bulan Keliling Eropa Hanya 1000 Dollar Lewat Jalur Pertemanan, hal penting yang aku dapat dari buku ini adalah tentang situs bagi traveller di seluruh dunia www.hospitalityclub.org , dimana sesama anggotanya (yang tersebar diseluruh dunia) saling memberi tumpangan kepada anggota lain, yang memungkinkan dapat menekan biaya perjalanan lebih rendah lagi, itulah sebabnya si Penulis hanya menghabiskan 1000 dollar untuk perjalanannya ke Eropa selama enam bulan.
Keyakinan sudah tertanam, caranya mulai terlihat, target mulai dipasang yaitu disekitar 2010 mulai go around the world, dan meraihnya semakin menyenangkan ketika aku bertemu teman satu visi dan misi... yes..please wellcome Miss Yeli..!!! temen kosan kakaku tersayang ini rupanya punya cita-cita yang sama, jadilah setiap bertemu acaranya tidak jauh-jauh dari menghayal tentang ke Eropa...tapi kita juga berusaha, dan kalau ada temen senasib seperjuangan maka segalanya jadi lebih menyenangkan...
Menjelang Tahap kahir kuliahku... untuk kemudian benar-benar fokus untuk misi keliling dunia, itulah sebabnya aku ingin punya situs sendiri tentang keliling dunia... dan itulah sebabnya I call it eza-kelilng dunia...
Buku inilah yang pantas bertanggung jawab atas keinginanku untuk berkeliling dunia hingga sekarang.
Keinginan tidak relevan dengan kenyataan ini, sebenarnya tidak langsung timbul setelah membaca buku tersebut, faktor usia juga karena waktu itu aku masih di usia 7 atau delapan tahunan, membuatku tidak terpikir bisa melancong ke tempat-tempat terkenal tersebut, karena sepertinya tempat tersebut menmyerupai negeri yang asing atau "Some place in some where". Maka kala itu, membacanya cukup memberikan kepuasan untukku.
Aku yang hidup tidak berkelebihan, membuatku harus berhati-hati meminta sesuatu pada orang tuaku, sampai keinginan memiliki jaket bertopi waktu kecil ku pendam hingga akhirnya di tahun 2003, tepat awal bulan September, aku mengumbar obsesi akan jaket bertopi ini habis-habisan. Pulang kerja terima gaji pertama yang cuma 400 ribu rupiah, aku langsung meluncur ke pusat perbelanjaan, mencari benda bernama jaket bertopi itu.
Inilah awal munculnya kembali obsesi melihat tempat terkenal di dunia, yup... perihal cita-cita memiliki jaket bertopi ini begitu memberikan pelajaran berharga. Bahwa segala sesuatunya mungkin belum bisa kita dapat sekarang, tetapi waktu terus berjalan, menghimpun kekuatan kita untuk mendapatkan apa yang kita cita-citakan. Membuatku berpikir mungkin saat ini aku belum bisa keliling dunia, but who's know???
Obsesi semakin menjadi-jadi ketika di tahun 2004 aku bekerja di kawasan Pluit, Kalian boleh bilang aku bodoh, tetapi kenyataanya aku terkejut ketika baru mengetahui bahwa Pelabuhan Sunda Kelapa ternyata terletak di kawasan Jakarta Kota, karena sebelumnya ku pikir Sunda Kelapa jauh di seberang pulau. Kejadian Sunda Kelapa ini juga memberikan pelajaran berharga, betapa ternyata segala sesuatunya tergantung apa yang ada di pikiran kita, dan apa yang ada di pikiran kita tergantung pada seberapa besar ilmu pengetahuan kita. Begitu juga dengan keliling dunia, aku hanya belum paham bagaimana carnya? aku hanya belum mendapat ilmunya.
Kemudian segalanya mulai sebatas cita-cita, entah kapan dan bagaimana mewujudkannya aku belum tahu.
Malam, ketika menonton Metro TV, saat itu tengah tayang "Kick Andy" dengan episode Laskar Pelangi. Aku tidak ingin membahas buku ini, yang jelas dari tetralogi Laskar Pelangi inilah khususnya di buku Edensor, aku mulai mengenal istilah Backpacker. Istilah bagi orang yang bepergian hanya membawa ransel dengan modal tipis.
Perasaan bahwa semua mimpi ini mungkin, sudah tidak terbendung lagi, ketika aku memiliki Buku Enam Bulan Keliling Eropa Hanya 1000 Dollar Lewat Jalur Pertemanan, hal penting yang aku dapat dari buku ini adalah tentang situs bagi traveller di seluruh dunia www.hospitalityclub.org , dimana sesama anggotanya (yang tersebar diseluruh dunia) saling memberi tumpangan kepada anggota lain, yang memungkinkan dapat menekan biaya perjalanan lebih rendah lagi, itulah sebabnya si Penulis hanya menghabiskan 1000 dollar untuk perjalanannya ke Eropa selama enam bulan.
Keyakinan sudah tertanam, caranya mulai terlihat, target mulai dipasang yaitu disekitar 2010 mulai go around the world, dan meraihnya semakin menyenangkan ketika aku bertemu teman satu visi dan misi... yes..please wellcome Miss Yeli..!!! temen kosan kakaku tersayang ini rupanya punya cita-cita yang sama, jadilah setiap bertemu acaranya tidak jauh-jauh dari menghayal tentang ke Eropa...tapi kita juga berusaha, dan kalau ada temen senasib seperjuangan maka segalanya jadi lebih menyenangkan...
Menjelang Tahap kahir kuliahku... untuk kemudian benar-benar fokus untuk misi keliling dunia, itulah sebabnya aku ingin punya situs sendiri tentang keliling dunia... dan itulah sebabnya I call it eza-kelilng dunia...
Posting Komentar