DI FESTIVAL KOTA TUA
Aku teringat pada acara Jakarta City Tour 2 yang diadakan Backpacker Murah. Walau sudah terlalu terlambat untuk di posting. tetapi cerita ini sayang kalau dibiarkan, kemudian akan hilang begitu saja.
Jakarta City Tour 2 mengambil tema keliling Kota Tua Jakarta. Dari Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, Jembatan Kota Intan, Klenteng Petak Sembilan di Glodok dan terakhir ke Pelabuhan Sunda Kelapa.
Usai bernarsis ria di Jembatan Kota Intan, kami naik Kopaja yang melaju khusus mengangkut anak BM yang jumlahnya mungkin 50-an orang menuju Klenteng Petak Sembilan Di kawasan Glodok. Begitu sampai di sana, kawasan itu sudah dipenuhi orang-orang Tionghoa yang sepertinya akan merayakan sesuatu, setelah diselidiki ternyata ada perayaan Sejit Bio Fat Cu Kung sekaligus mengisi Festival Kota Tua sehingga akan ada karnaval keliling Kota . Karena kami gagal masuk ke dalam Klenteng. Akhirnya kami, segera melanjutkan perjalanan kembali ke Museum Fatahillah (kali ini jalan kaki).
Di tengah perjalanan kami, bertemu rombongan karnaval ini, yang ternyata pesertanya banyak sekali. Bukan hanya di isi orang-orang Tionghoa, bahkan TNI pun ikut berpartisipasi. Dan bukan pula hanya di isi oleh orang Tionghoa Jakarta, dari papan nama yang mereka bawa diketahui kalau peserta juga berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Pakaian mereka yang mayoritas merah mencolok membuat karnaval yang panjang itu sangat menarik. Mereka memainkan Barongsai, ada arak-arakan yang berisi patung dewa yang ditandu dan dibawa oleh beberapa orang pria. orang-orangTionghoa yang dilewati arak-arakan tersebut ada yang memasukkan Angpao ke dalam tandu tersebut
Di tengah perjalanan kami, bertemu rombongan karnaval ini, yang ternyata pesertanya banyak sekali. Bukan hanya di isi orang-orang Tionghoa, bahkan TNI pun ikut berpartisipasi. Dan bukan pula hanya di isi oleh orang Tionghoa Jakarta, dari papan nama yang mereka bawa diketahui kalau peserta juga berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Pakaian mereka yang mayoritas merah mencolok membuat karnaval yang panjang itu sangat menarik. Mereka memainkan Barongsai, ada arak-arakan yang berisi patung dewa yang ditandu dan dibawa oleh beberapa orang pria. orang-orangTionghoa yang dilewati arak-arakan tersebut ada yang memasukkan Angpao ke dalam tandu tersebut
Kejadian yang paling menarik adalah, ketika aku yang terpesona pada arak-arakan tersebut, memancing seorang peserta untuk menawarkan aku ikut serta membawa salah satu tandu.
"Mau coba nggak mbak?" begitu katanya.
aku yang terheran-heran dan masih kebingungan, tergagap menyatakan mau mencoba.
Akhirnya inilah yang terjadi. Sahabatku Endah sempat mengabadikan Kejadian menarik ini.
Koleksi Foto : Suryani Endah Sari
Aku Sempat ikut membawa tandu hanya sekitar satu atau dua menit karena ternyata tandu itu masih berat walaupun sudah banyak sekali orang yang ikut menggotong. hhmm.. coba perhatikan warna bajuku yang kontras berbeda dengan peserta karnaval, dan perhatikan sumringahnya aku karena pengalaman langka ini.
Selesai menandu, aku sempat tanyakan pada Yeli dan Endah, dari sekian banyak orang yang menonton di pinggir jalan, kenapa aku yang di ajak ikut nandu, dan jawaban kedua sahabatku itu sama, yaitu AKU MUPENG.
3 Responses to “DI FESTIVAL KOTA TUA”
ha..ha...za gw sempat juga tuh moto ama kamera gw..tapi belum sempat gw upload....
he...he...
What.!!!
wah lo g ngajak-ajak gw Za.
wah g asyik lo... :p
Posting Komentar